Rabu, 06 Maret 2013

Cintamu Palsu, Cintamu Semu...

oleh Ismail Wisnu Kencana pada 5 Maret 2013 pukul 4:13 ·
Engkau berbuat durhaka kepada Allah,
Padahal engkau mengaku cinta kepada-Nya?
Sungguh aneh keadaan seperti ini.
Andai kecintaanmu itu tulus,
Tentu engkau akan taat kepada-Nya.
Karena sesungguhnya, orang yang mencintai itu,
Tentu selalu taat kepada yang ia cintai....



Pada suatu malam hari, Hanif hendak menemui seorang teman dekatnya. Tanpa sengaja, Hanif mendapati temannya itu sedang berbicara kepada pacarnya.

'Sayang, Kita terlahir atas dasar Cinta-Nya. Sungguh, Aku berjanji bahwa Engkaulah satu-satunya yang aku cintai dalam Hidupku...'
Hanif merasa geli dengan kata-kata gombal temannya itu. Hanif pun memutuskan untuk pergi. Karena tidak ingin mengganggu temannya yang sedang asyik pacaran berduaan itu.

Di kesunyian malam, ketika Hanif sedang menyendiri, Kata-kata temannya itu muncul kembali dalam benaknya...

'Sayang, Kita terlahir atas dasar Cinta-Nya. Sungguh, Aku berjanji bahwa Engkaulah satu-satunya yang ada dalam Hidupku...'

Hanif mencoba memahami kata-kata yang dilontarkan oleh temannya itu. Dalam hati, ia berbicara kepada dirinya sendiri dengan membayangkan seakan-akan sedang berbicara kepada temannya.

Sahabatku, mengapa dengan mudahnya dirimu mengatakan Cinta itu terlahir atas Cinta-Nya?. di sisi lain pada saat engkau merasa Bahagia, karena saking asyiknya menjalani hidup dalam keadaan seperti itu lalu melanggar apa yang dilarang-Nya dan kemudian terjadi sesuatu, dengan mudahnya engkau berkata 'ketika itu, aku khilaf '. Ah, tentu wajar saja. Syetan akan menjadikan hal itu menjadi Indah.
Hati-hati, tanpa disadari, engkau hanya sedang memanfaatkan sifat-Nya yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Ingatkah dulu ketika dirimu sedang dirundung masalah?..
Ketika itu, hidupmu sedang dirundung masalah, seakan jalan untuk memecahkan masalah itu telah buntu, dengan sesegera mungkin dirimu berlari kepada-Nya dengan berucap " Ya Allooh, Tolonglah aku..."

Lho... Kok bisa, ya? ketika asyik bergembira ria, engkau lupa . Namun, ketika engkau dirundung masalah, engkau gelisah. Kalaulah Dia Makhluk hidup sepertimu, tentu sudah merasa Sakit Hati dengan Kelakuanmu yang seperti itu.
Akan tetapi, meski dengan kelakuanmu yang seperti itu,
Dia sedikitpun tidak pernah merasa lengah, tidak pernah sedikitpun merasa rugi dengan Cintamu yang Palsu, Cintamu yang Semu...

Pernah juga ketika dirimu ingin sesuatu yang tak dapat dimiliki, seakan tak pernah bisa memiliki walaupun harus meraihnya lewat kapal terbang hingga penghujung langitpun tak dapat diraih, dengan sesegera mungkin engkau berdoa untuk memiliki sesuatu yang engkau ingini, seraya berharap menginginkan sesuatu itu langsung berada di hadapanmu sekejap mata saja. Ah, mana bisa?... Sebenarnya Bisa saja, ingat kisah Nabi Sulaiman dulu ? ketika memerintahkan Jin Ifrit untuk memindahkan Istana langsung ke hadapan Ratu Balqis dengan sekejap mata? Dengan Kehendak-Nya, hal itu bisa terjadi. Tapi, apakah engkau Beriman? Tentu mudah saja bagi Alloh... Jika bersangkutan dengan menjalankan Kewajibanmu sebagai Wakil-Nya di muka bumi seperti halnya Mukjizat Nabi dan Rosul terdahulu...

Dan pada Hari ini, ada kejadian yang membuatmu merasa gembira karena sedang berduaan dengan pacarmu dan dengan mudahnya berujar Cinta itu terlahir karena-Nya, tapi engkau sedang melakukan hal yang dilarang-Nya? Ah, andai Aku ini dirimu, Sungguh Aku Malu... begitu Munafiknya manusia. Mengatasnamakan Cinta dengan meng-Illah-kan Pacar begitu saja. Mengutarakan 'hanya engkaulah satu-satunya cinta dalam hidupku'. Padahal Cinta itu Semu. Perasaan Cintamu hanya sesaat saja. Pantas saja Alloh Murka pada Umat terdahulu seperti halnya Kaum Nabi Luth, yang saling menyukai sesama jenis. sehingga menurunkan Azab-Nya langsung ke bumi.
Semuanya telah diketahui-Nya hingga yang ada di seluruh isi hatimu, Semuanya Dia saksikan, semuanya telah tertulis pasti. Dia Melihatmu, Dia Melihatmu !
Dengan hati yang menggelegar, Hanif menghela nafas panjangnya.

"Sudah tentu akan terkena azab. disuruh Taat, kok malah Maksiat?"... Ujarnya dalam Hati.
Untung saja kita Umat Akhir Zaman, sehingga Azab-Nya itu akan Alloh tangguhkan kelak pada hari pembalasan. Dan masih diberi waktu agar bisa bertobat, untuk benar-benar Taat.

***
Malam itu, Hanif mendapatkan Hikmah dalam hidup yang sedang dijalaninya. Sehingga berkenan untuk mengucap rasa Syukur kepada-Nya dengan penuh takzim dan sungguh-sungguh lelaki itu mengatas-namakan Cinta kepada-Nya dengan menjalankan Kewajiban sebagai Hamba-Nya dalam hidup untuk mengemban Amanah-Nya....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar